Kenapa mesti meningkatkan angka penjualan?. Pertanyaan yang cukup menggangu bagi para pemilik usaha dan jasa. Bukankah jumlah konsumen sa’at ini sudah cukup. Dengan meningkatkan penjualan malah akan membebani para pemilik usaha dan mempengaruhi zona nyaman. Beberapa pemilik usaha bisa mengatakan dengan konsumen yang sudah ada sekarang. Mereka merasa bahwa tidak perlu lagi menambah jumlah konsumen yang secara otomatis meningkat jumlah pesanan. Bukan saja karena kemampuan mengendalikan usaha yang terbatas. Tapi juga kemampuan dan strategi untuk meningkatkan angka pembeli dan pengguna jasa, bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah dan tentu saja membutuhkan sumberdaya yang tidak sedikit.

Dilema ini Akan Selalu hadir bagi Usaha

Peluang kehabisan sumberdaya atau tertundanya sebuah rencana bisnis. Dapat membuat seseorang berpikir berkali-kali untuk melakukannya. Lalu bagaimana mengujikan bahwa sebagai sebuah model bisnis dan kondisi usaha anda sekarang memerlukan peningkatan penjulan. Jika kita menggunakan Indikator kaki lima. Semudah mengatakan bahwa kondisi bisnis anda sa’at ini mula membosankan bagi anda para pemilik usaha. Tidak merasa ada tantangan yang membuat anda bersemangat untuk bangun pagi lalu berkontribusi pada rencana besar usaha anda, yakni visi lembaga.

Selain itu, yang paling mudah diukur adalah dengan memberikan pertanyaan reflektif, apakah anda memilki rencana bisnis? Apa visi bisnis anda, dan apakah anggota tim anda sudah memahaminya dan melakukan kerja-kerja yang bertujuan pada tercapainya visi bisnis anda?. Jika pertanyaan beruntut tersebut tidak begitu jelas jawabannya. Maka ini adalah waktunya para pemilik usaha dan tim melakukan penyusunan strategi ulang. Yang bertujuan memastikan bahwa usaha dan jasa anda membutuhkan indikator yang berdampak pada meningkatnya angka penjulan.

Dengan meningkatnya dan meningkatkan angka penjualan maka bisa dikatakan organisasi bisnis anda sehat dan terkelola dengan baik. Tidak mudah bagi sebuah organisasi usaha maupun jasa meningkatkan penjulan mereka, terutama jika sebuah usaha tersebut. Bergantung pada ekosistem usaha yang tidak bisa dia kendalikan. Sebagai contoh bisnis property dimana secara keuangan begitu bergantung pada ketersedian fasilitas bank dan dukungan dana pemerintah untuk memastikan produk mereka terjangkau oleh pembeli.

Kekuatan Lokasi

Selain mencari lokasi yang memiliki kekuatan lokasi yang strategis bagi pembeli. Baik pembeli yang bertujuan investasi maupun bertujuan menggunakan sendiri. Lalu sejauh mana produk dan jasa yang kita miliki tidak tergantung pada ekosistem yang sebenarnya membuat usaha dan jasa kita sendiri tidak mandiri dan tidak terkendali. Pertnyaan-pertanyaan reflektif diatas secara mendasar akan terkait langsung dengan segmentasi konsumen yang anda tetapkan dalam rencana bisnis anda dan juga terkait dengan kanal distribusi yang anda tetapkan.

Sebuah survey terbaru dari Think with google mengatakan bahwa 86% konsumen cenderung melakukan verifikasi terhadap produk yang diiklankan ditelevisi. Dengan mesin pencari dan melakukan pendalaman untuk mengetahui produk dan jasa tersebut. Istilah yang kita sebut dengan layar kedua, secara konsep ini menegaskan, jika anda pemilik usaha yang berkemampuan, sebelum mendorong konsumen menggunakan mesin pencari sebagai alat verifikasi konsumen, sebaiknya mengiklanan produk anda di televisi sebelumnya.

Sehingga produk dan jasa memberikan keyakinan pada konsumen untuk memutuskan masuk pada tahap “saya ingin membeli”. Jika usaha dan jasa anda memiliki keterbatasan modal dan pembiayaan untuk pemasaran yang bertujuan mengikatkan penjualan mungkin ini waktunya berkonsultasi dengan penyedia jasa internet marketing. Karena pengalaman membuktikan bahwa Internet marketing bisa memangkas biaya iklan anda sampai 1000%.

Baca Juga: Cara baru Menemukan Pembeli

Sumber Foto: vismediatara.com

Leave a Comment