Strategi Digital Usaha Kue Nastar Menjelang Lebaran

Strategi Digital Usaha Kue Nastar Menjelang Lebaran

Hi, pembaca budiman. Apakabar ramadahan 2017 ini. Smeoga perjalan ibadah kita dan upaya menjaga niat yang tulus mencapai tujuan mendapat ridhonya bisa kita dapatkan. Memang sebuah tantagan tersendiri bagi para pemula pun yang sudah memiliki budaya usaha. Dengan basis konsumen atau pembeli rutin menjelang puasa artikel ini tidak begitu penting.Terutama jika usaha anda sudah tumbuh dengan baik.Pasar stabil dan konsumen secara rutin kembali dan belanja ke toko dan mengkonsumsi merek anda. Tapi bagi pemain pemula ini mungkin sebuah tantangan yang perlu dipecahkan. Terutama untuk mendapatkan sharing pasar yang secara masif mungkin sudah dikuasai oleh pemegang merek tertentu.

Saran penulis jangan khawatir dulu, karena pasar kue nastar yang seakan terbatas, sesungguhnya masih terbuka luas dan memiliki peluang tumbuh dengan baik. Hasil dari pengamatan dan konsumen yang datang untuk mempromosikan kue nastar mereka dari tahun ketahun meningkat terus.

menjelang tahun ketiga ini saja tim vistara menerima permintaan memasarkan produk kue kering dan nastar menjadi 300%. Artinya apa?. Artinya para pengusaha kue nastar dan kue kering semakin mengerti tentang pentingnya intervensi digital. Untuk mencapai dan menggapai konsumen yang selama ini mungkin hanya tersentuh oleh model pemasaran konvesional melalui kedai, toko atau kanvasing.

Dengan pertumbuhan yang signifiant ini. Tim pemasaran digital melihat sebuah fenomena pertumbuhan dan penguatan fondasi ukm menuu industri yang lebih besar. Selain menguatnya ekonomi masyarakat baik dari sisi daya beli maupun konsumsi. Jika kita perhatikan dari sisi pertumbuhan saja, pengaruh dari tingkat konsumsi dan pengusaha kue kering ini.

Memberikan harapan pada kita semua untuk memulai atau membuka gerai yang relevan baik dari sisi pemenuhan mata rantai usaha ini. Atau sekalian menjadi pemain dan berbagi pasar dengan para pemain kue nastar yang lain. Lalu strategi seperti apa yang mesti diranang oleh seorang pemain pemula disegment digital. Karena treatmen dan cara berbisnis yang berbeda dengan industri konvesional. Berikut poit-point yang mesti diperhatikan:

  1. Pahami cara berpikir konsumen terdapap produk anda

    Apa yang dimaksud dengan statemen diatas, artinya adalah dari setaip model bisnis selalu perhatikan apa yang menjadi pedih dan perihnya menjadi konsumen dari sebuah produk. Jika anda sebagai pelaku usaha tidak memperhatikan komponen ini maka sangat mungkin usaha yang anda tempuh akan menghadapi tantangan “ego” dimana dominasi pemilik dan pengusaha lebih besar dan lebih kuat dibanding pada menjawab kebutuhan konsumen. Lalu apa tahapannya memahami cara berpikir konsumen, pertama oba posisikan diri anda sebagai pembeli, hal pertama yang membuat anda ingin melihat sebuah produk adalah tampilan produk yang menggoda, atau penulis bisa bilang produk hot lebih penting dari hanya sebuah produk berkualitas.Jika anda bisa melawati bagian kritis ini maka penulis bisa katakan 70% dari tantangan didepan telah anda selesaikan.

  2. Pahami Alur pembelian konsumen

    Ini hal teknis, tapi penting! kenapa karena jika anda bisa enaruh emapty anda pada bagaimana sakitnya hati konsumen setelah melihat iklan anda ketika berkunjung ke website untuk melakukan eksplorasi terbentur pada lamanya proses website usaha anda dibukan atau dikunjungi. Hal ini bukan hanya tantangan para pengusaha kue nastar tapi juga tangtangan para pengusaha lain baik berbentuk produk dan jasa. Sehingga namanya kecapatan web adalah aktor fundamental yang mesti diselesaikan secara cepat bukan setengah-setengah. Konsultasikan ini pada tim SEO dan web developer anda sehingga mereka mengeri akan kebutuhan anda. Karena tim engginer secara nature sering menempatkan teknologi tingkat tinggi sementara kases konsumen pada teknologi tersebut masih sangat minim baik dari sisi infrastruktur tapi juga daya jangkau.

  3. Gunakan alat distribusi digital yang sesuai dengan segment konsumen

    Adalah sebuah keniscayaan jika anda membangun sebuah usaha, maka anda mesti mengerti yang menjadi pembeli anda itu siapa, dimana, berprofesi apa, apakah sudah memiliki tangungan atau single. Jika faktor ini tidak anda selesaikan dan sadari. Percaya pengalaman penulis mengatakan bahwa anda akan menyirami lautan dengan garam. karena anda tidak pernah bisa tahu untuk siapa dan untuk apa anda berbuat.

Terimakasih atas perhatian pembaca, semoga bermanfa’at untuk menambah pahala dan manfa’at tulisan ini jangan lupa dishare ya!

baca juga: Visimediatara.com
Sumber foto:

Leave a Comment