Strategi Marketing Inflasi
Pernah kah terpikir oleh kita bahwa inflasi adalah bagian dari strategi marketing?. Artikel kali ini mungkin akan membuat pembaca sedikit melipat dahi dan membesarkan mata. Artikel dengan judul Strategi Marketing Inflasi, adalah bagian dari cara cepat menumbuhkan kepercayaan kepada perangkat penghubung yang kita sebut dengan alat tukar. Alat tukar tentu bisa sangat beragam, namun yang umum kita kenal adalah uang. Karena ini adalah sebuah instrumen penyimpan nilai dan pelindung nilai yang diatur dan teratur. Dan tentu saja, ada unsur paksannya. Berlaku pada setiap negara dan masing masing negara bisa mempertukarkanya, karena ini adalah bagian dari pengakuan terhadap kedaulatan sebuah bangsa.
Tapi jika kita dalami apa yang sangat mungkin kita lihat dari fenomena ini. Ketika inflasi terjadi secara aktual pasar yang bergantung pada alat tukar akan melihat kelangkaan pada alat tukar tersebut. Dan tentu ini menjadi sebuah nilai tambah. Pada alat tukar tersebut. Karena jika kita dalami kelangkaan adalah sebuah fenomena psikologi ekonomi yang sangat jarang menjadi perhatian kita. Sebuah permainan yang mungkin tidak semua orang menyadarinya. Sebuah permainan kepercayaan dan keyakinan yang menolak realitas. Dan tentu ini hidup dalam pikiran. Simulasi ketakutan dan kerakusan pasar, serta para pelakunya. Nah, apa pentingnya kita menyadari fenomena ini. Agar kita bisa mengambil keputusan akurat dalam menentukan apakan akan memposisikan diri dalam posisi beruntung atau menanggung beban?.
Logika Terbalik
Menariknya adalah praktik logika terbalik berlaku dalam arena bermain ini. Kenyataan bahwa dalam 100% kehidupan kita logika yang kita terima dalam proses belajar selalu searah. Dan terkuatkan oleh para pendahulu kita. Sebuah kenyataan yang tidak mungkin mudah kita terima secara emosi dan pikiran. Inflasi adalah sebuah kenyataan yang dalam strategi marketing bertujuan mengukuhkan pelaku usaha dan entitas bisnis. Pada realtias yang terbangun melalui propaganda dan fakta fakta dari delusi kolektif.
Pengukuhan ini lahir dari unsur kelangkaan dan upaya membangun rival emosi dalam ruang publik. Menyandingkan Inflasi dengan kenaikan bunga pinjaman adalah sebuah bentuk fakta nyata dari upaya penguasaan emosi pasar. Dan tentu ini tidak mungkin ditolak bagi individu dan entitas yang berada dalam ruang kontrol. Karena mereka adalah kelinci yang diatur prilakunya. Dan apa keuntungan dari para pengendali. Selain memuaskan dopamin dari rasa berkuasa. Ada juga tentu meningkatkan pengaruh serta daya tancap reputasi yang bisa diwariskan.
[…] Trafik Pengunjung Drop […]