Menentukan Pasar
Artikel cantik ini mungkin hanya bagian pelengkap dari artikel sebelumnya terkait Menentukan Pasar. Nah, secara khsusus penulis melihat bagaimana sebuah model usaha yang agak keren kita bilang model bisnis. Tidak serta merta lahir dari ruang kosong. Menjalankan sebuah usaha dari ruang kosong tanpa peta yang jelas dan arah yang benar. Tentu akan mendorong kita mencapai sebuah kekosongan juga. Kesadaran pada angka dan nama serta melihat kesesuain dimana kita berharap sesuatu dari yang kita kerjakan.
Tentu menjadi sebuah wujud yang bisa kita hasilkan dan nikmati. Kesalahan yang sering terjadi ketika sebuah model bisnis keluar lahir dari ambisi. Tidak menggunakan sebuah rancang bangun yang diinginkan. Bukan berarti kita tidak penting pada proses mencarinya. Namun membatasi diri dalam ruang yang cukup serta garis yang sesuai, akan memberikan kemudahan bagi kita menyesuaikan sumberdaya. Mungkin bagi para pelaku usaha yang memulai ide dari ide dan keahlian, maka merencanakan akan menjadi sebuah beban. Dan tentu dengan begitu perencanaan tidak terlihat penting, karena dalam mewujdukan ide itu sendiri, terlalu banyak revisi dan koreksi.
Solusi Nyata
Ada pertanyaan sering muncul dalam benak setiap ide kreator. Dimana, wajah wajah kenyataan sering menjadi solusi nyata megkoreksi asumsi. Apa arti asumsi bagi seorang penelur ide. Mereka akan cenderung meyakini ide sebagai sebuah kenyataan yang bertolak belakang. Dimana kenyataan mereka sangat mungkin hanya ada dalam kepala mereka. Lalu keberadaan rencana bisnis akan memudahkan para pembuat ide, memverifikasi, memvalidasi serta mewujudkan bentuk ide dalam kenyatan kolektif. Walaupun mungkin ukuran dari kolektifitas bisa sangat subjektif. Nah, hal ini yang sering terlupakan ketika ambisi memasarkan ide sudah sangat besar. Rencananya sendiri belum ada. Namun akan sangat mengejutkan ketika kenyataan yang mesti kita terima adalah tidak pernah ada kenyataan yang akan kita wujudkan.
Fakta fakta dari perwujudan ide menjadi nyata yang mengedalikan dunia dan setiap orang sa’at ini menunjukan sebuah bentuk ketidak tentuan bagi kita. Dan monopoli pada perangkat dan salurannya menjadi sebuah wahana baru dalam fakta fakta perubahan dunia. Lalu kenapa ide cenderung meloncat pada aksi, sementara jalan menuju aksi tidak pernah ada?, Asumsi penulis mungkin karena kita berada dalam asumsi, sehingga kita asumsikan rencana tidak terlalu perlu, dan ide lebih penting dalam asumsi dari menjadi wujud dan terukur. Ini waktunya merubah mindset para penelur ide. Dari ide menjadi praktis dengan rencana pemasaran yang terukur.
[…] Merencanakan Pemasaran […]