Membangun Reputasi Digital

Membangun Reputasi Digital

Bagi beberapa industri dan jasa mungkin reputasi digital tidak terlalu penting. Karena secara bisnis, konversi terjadi tidak mengandalkan pendapatan dari klien baru. Bertahan dengan klien lama bisa sangat spekulatif, karena posisi bisnis berada dalam kondisi bertahan. Dimana stabilitas dan keberlangsungan adalah faktor yang melandasi perusahaan exist. Sementara bertahan dengan klien lama dan membangun sistem keberlanjutan klien atau merkrut klien baru menjadi hal yang akan mendorong pertumbuhan bisnis terlihat. Sehingga dapat disimpulkan secara sementara, klien lama tetap melakukan transaksi dan klien baru terus bertamabah. Karena kedua hal tersebut adalah faktor penting yang berdampak pada bagaimana perusahaan menyongsong masa depan. Dengan begitu, sebuah perusahaan atau entitas badan dapat memperkirakan alasan dan dasar bertumbuhnya sebuah perusahaan. Dalam jangka waktu tertentu, baik sifatnya baru atau lama. Kehadiran klien lama dan baru adalah basis bagaimana sebuah reputasi bisnis akan menjadi sebuah bentuk yang akan dipertimbangkan oleh perusahaan. Sehingga dalam tulisan pendek Membangun Reputasi Digital ini, penulis ingin menyampaikan betapa efektifnya saluran digital berguna sebagai cara membangun reputasi. Untuk menciptakan pasar baru dan membuka peluang pasa yang berkontribusi pada perusahaan.

Tidak Menjadi Prioritas

Bagi model bisnis yang memiliki keyakinan berlebihan pada layanan dan jasanya. Maka akan melihat bahwa perusahaan tidak memiliki prioritas digital. Karena pada sisi tertentu, merasa bahwa saluran digital bisa dilakukan sendiri. Pada sisi lain, perusahaan bisa menjadikan pengelolaan digital sebagai pengelolaan yang sifatnya sementara atau tambahan pekerjaan kepada karyawan. Pengelolaan yang tidak serius ini, akan meningkatkan risiko backfire kepada perusahaan. Ketika dalam perjalannya, mendapatkan tekanan pertumbuhan dan penjualan. Dimana calon klien baru merasa bahwa porsi saluran komunikasi menjadi tersendat. Dan memperburuk komunikasi klien dan konsumen. Dimana representasi bisnis yang menjadi bagian dari sistem saluran pertumbuhan sulit melakukan klarifikasi untuk memastikan bahwa ketidaknyamanan konsumen bisa disambut sebagai sebuah masukan untuk perbaikan. Dengan meletakan saluran digital sebagai saluran nomor dua, makan secara efektif sebuah perusahaan telah menurunkan daya jangkau mereka untuk menjadi perusahaan rujukan yang mendorng terjadinya rekrutment pada calon konsumen baru.

Dan dengan begitu, perusahaan bisa sangat mudah disalip dan ditindih oleh spekulan pasar. Dimana ketidakmampuan ini adalah sebuah keuntungan bagi pelaku bisnis yang lebih paham dan mengerti tentang kondisi pasar sa’at ini.

One Thought to “Membangun Reputasi Digital”

Comments are closed.